Panduan Keuangan untuk ‘First Jobber’: Cara Mengatur Gaji Pertama Agar Tidak Numpang Lewat

oleh -64 Dilihat
oleh
Cara Mengatur Gaji Pertama Agar Tidak Numpang Lewat
Cara Mengatur Gaji Pertama Agar Tidak Numpang Lewat

Cara mengatur gaji pertama yang efektif bagi first jobber adalah dengan menerapkan metode budgeting sederhana seperti 50/30/20 (kebutuhan/keinginan/tabungan), membuat pos rekening terpisah, dan membiasakan diri untuk menabung serta berinvestasi di awal bulan. Tujuannya adalah membangun kebiasaan finansial yang sehat sejak dini agar gaji tidak habis tanpa jejak.

Bunyi notifikasi transferan di akhir bulan. Angkanya lebih besar dari uang jajan biasanya. Gaji pertama! Rasanya seperti jadi sultan sehari, kan? Akhirnya bisa beli barang yang sudah lama diincar, bisa traktir teman-teman, dan nggak perlu lagi minta orang tua.

Tapi, seringkali euforia ini hanya berlangsung seminggu. Tiba-tiba, di pertengahan bulan, kita sudah mulai bertanya-tanya, “Duit gue ke mana, ya?”. Gaji pertama terasa cuma “numpang lewat”. Nah, jika kamu merasakan ini, tenang, kamu tidak sendirian.

Artikel ini adalah peta keuangan pertamamu. Entah gaji ini dari pekerjaan kantoran pertama atau dari ide bisnis untuk anak muda yang kamu rintis, cara mengaturnya tetap sama. Yuk, kita pelajari bareng!

 

Kenapa sih gaji pertama sering terasa cepat habis?

 

Ini bukan karena gajimu kecil, tapi lebih karena faktor psikologis. Ada beberapa “musuh dalam selimut” yang membuat gaji pertamamu cepat menguap.

  • Inflasi Gaya Hidup: Tiba-tiba merasa “pantas” ngopi di kafe mahal setiap hari, beli baju baru, atau langganan ini-itu.
  • Mentalitas “Hadiah”: Merasa perlu menghadiahi diri sendiri secara berlebihan setelah bertahun-tahun belajar atau berjuang.
  • Tidak Punya Sistem: Ini yang paling fatal. Tanpa sistem, uang akan keluar begitu saja mengikuti keinginan sesaat.

 

Bagaimana metode budgeting paling simpel untuk pemula?

 

Lupakan spreadsheet yang rumit. Untuk memulai, kita pakai Aturan 50/30/20. Ini adalah metode yang sangat populer dan mudah diterapkan. Begini cara kerjanya:

 

50% untuk KEBUTUHAN (NEEDS)

 

Setengah dari gajimu dialokasikan untuk semua hal yang wajib kamu bayar untuk bertahan hidup dan bekerja.

  • Contoh: Biaya kos/kontrakan, transportasi ke kantor, makan sehari-hari, tagihan (listrik, internet, pulsa), cicilan (jika ada).

 

30% untuk KEINGINAN (WANTS)

 

Ini adalah “jatah main” kamu. Dana ini dialokasikan untuk hal-hal yang membuat hidupmu lebih menyenangkan, tapi sebenarnya tidak esensial.

  • Contoh: Nongkrong di kafe, nonton bioskop, beli skincare baru, langganan Netflix, hobi, jajan boba.

 

20% untuk MASA DEPAN (SAVINGS & INVESTMENT)

 

Ini bagian paling penting. Anggap ini sebagai caramu “membayar” dirimu sendiri di masa depan.

  • Contoh: Dana darurat, tabungan untuk tujuan tertentu (beli laptop, DP motor), dan mulai investasi untuk pemula.
AlokasiPersentaseJumlah (Rp)Contoh Penggunaan
Kebutuhan50%Rp 2.500.000Kos (1,2jt), Transport (400rb), Makan (800rb), Pulsa/Internet (100rb)
Keinginan30%Rp 1.500.000Hiburan, jajan, belanja, nongkrong, dll.
Masa Depan20%Rp 1.000.000Tabungan Darurat (500rb), Investasi Reksadana (500rb)

Anda juga bisa memeriksa keuangan dengan menggunakan kalkulator Financial kami ini.

Apa saja langkah praktis yang harus dilakukan begitu gajian?

 

Tahu teorinya itu bagus, tapi eksekusinya yang paling penting. Begitu tanggal gajian tiba, lakukan 4 langkah ini secara berurutan. Sat set!

  1. Buat “Pos-Pos” Rekening: Cara termudah adalah memiliki 2-3 rekening berbeda. Misalnya: 1 untuk gaji masuk & kebutuhan, 1 lagi khusus untuk tabungan/investasi yang ATM-nya kamu simpan di rumah.
  2. Bayar Semua Tagihan Dulu: Begitu gaji masuk, jangan tunda! Langsung bayar kos, listrik, internet, dan semua kewajibanmu. Ini prinsip ‘Pay The Bills First’.
  3. Transfer Dana Masa Depan: Segera pindahkan alokasi 20% ke rekening tabunganmu. Ini prinsip ‘Pay Yourself First’. Anggap uang ini tidak pernah ada, jadi kamu tidak akan tergoda untuk menggunakannya.
  4. Nikmati Sisa Uangnya! Nah, sisa uang di rekening utama (alokasi 30%) adalah uang yang bebas kamu gunakan untuk senang-senang tanpa rasa bersalah.

 

Bagaimana cara membedakan antara kebutuhan dan keinginan?

 

Ini seringkali jadi perdebatan sengit dengan diri sendiri. Cara mudah untuk membedakannya adalah dengan bertanya: “Kalau aku tidak membeli ini, apakah aku masih bisa hidup dan bekerja dengan normal besok?”

  • Makan siang di warteg: Kebutuhan.
  • Makan siang di restoran mahal: Keinginan.
  • Beli kuota internet untuk kerja: Kebutuhan.
  • Upgrade HP terbaru padahal yang lama masih bagus: Keinginan.

 

Kesimpulan: Gaji Pertama Adalah Latihan, Bukan Pesta Pora

 

Cara mengatur gaji pertama bukanlah tentang seberapa banyak yang bisa kamu habiskan, tapi tentang seberapa baik kamu bisa membangun kebiasaan finansial yang sehat untuk seumur hidup. Aturan 50/30/20 adalah titik awal yang sempurna.

Selamat menikmati hasil kerja kerasmu dengan bijak. Kamu sudah selangkah lebih maju menuju kemandirian finansial!


 

Sumber Referensi

 

  1. “The Total Money Makeover” by Dave Ramsey. Buku populer yang menekankan pentingnya budgeting dan keluar dari utang sebagai fondasi keuangan yang sehat.
  2. Investopedia. “The 50/30/20 Rule of Thumb”. Artikel yang menjelaskan secara detail prinsip dan penerapan metode budgeting ini.
  3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Perencanaan Keuangan untuk Pemula”. Publikasi literasi keuangan yang seringkali menjadi rujukan di Indonesia.


Merasa artikel ini relate banget? Bagikan ke temanmu yang baru dapat kerja pertama! Membantu teman menjadi lebih bijak secara finansial adalah salah satu bentuk pertemanan terbaik!

 

Butuh Bantuan untuk Membuat Artikel Pilar Berkualitas Seperti Ini untuk Blog atau Website Bisnis Anda?

 

Tim Jariimaji siap membantu Anda. Kami menyediakan jasa penulisan artikel SEO yang informatif, menarik, dan mampu mendatangkan trafik.

Hubungi kami melalui:

  • Email: jariimaji@gmail.com
  • WhatsApp: 081218150610

 

Tentang Penulis: Miftah

Seorang pemuda yang tinggal di Jakarta menyalurkan hobi menulis melalui blog. Blog ini menghidangkan sajian yang mantabs tentang strategi bisnis, karir, Keuangan, entrepreneurship, dan management skills.