Manajemen keuangan untuk tenaga kesehatan yang memiliki usaha sampingan harus dimulai dengan memisahkan rekening bank pribadi dan bisnis. Kunci selanjutnya adalah menghitung profit bersih usaha setiap bulan, lalu mentransfer sebagian kecil sebagai “gaji” ke rekening pribadi, sementara sisanya dibiarkan di rekening bisnis sebagai modal putar dan dana pengembangan.
Gaji pokok dari rumah sakit sudah masuk. Di saat yang sama, ada beberapa transferan dari klien jasa konseling laktasi Anda. Tiba-tiba semua uang tercampur di satu rekening. Anda bingung, mana uang pribadi untuk bayar tagihan, dan mana uang usaha untuk beli perlengkapan?
Selamat, Anda sedang mengalami masalah “uang tercampur”—sebuah jebakan umum yang membuat 9 dari 10 usaha sampingan terasa tidak berkembang. Artikel ini adalah panduan praktis untuk menjadi “Menteri Keuangan” bagi diri Anda sendiri, memastikan gaji pokok aman dan usaha sampingan benar-benar menghasilkan. Ini adalah langkah krusial setelah Anda mulai menjalankan peluang usaha sampingan untuk bidan.
Kenapa memisahkan keuangan gaji dan usaha itu ‘harga mati’?
Mungkin terdengar sepele, tapi mencampurkan uang pribadi dan uang bisnis itu sangat berbahaya. Ada empat alasan utama mengapa pemisahan ini adalah aturan yang tidak bisa ditawar.
- Untuk Tahu Bisnis Anda Untung atau Rugi: Jika semua uang jadi satu, bagaimana Anda bisa tahu apakah usaha sampingan Anda benar-benar menghasilkan profit? Anda tidak akan pernah tahu performa bisnis Anda secara nyata.
- Melindungi “Gaji Pokok” Anda: Ini yang paling penting. Tanpa pemisahan, Anda bisa tanpa sadar menggunakan gaji pokok untuk “menomboki” biaya operasional usaha. Gaji Anda jadi tergerus untuk menutupi bisnis yang mungkin sebenarnya merugi.
- Memudahkan Perencanaan Pajak: Suatu saat nanti, saat bisnis Anda besar, pelaporan pajak akan menjadi kewajiban. Memiliki catatan keuangan bisnis yang terpisah sejak awal akan menyelamatkan Anda dari pusing di kemudian hari.
- Membangun Disiplin & Mindset Bisnis: Memiliki rekening terpisah akan mengubah cara pandang Anda. Anda akan mulai melihat usaha sampingan Anda sebagai entitas bisnis yang serius, bukan sekadar “tambahan” yang tidak terukur.
Bagaimana sistem ‘2 rekening’ sebagai langkah awal paling mudah?
Lupakan dulu pembukuan yang rumit. Mulailah dengan langkah paling sederhana: Buka satu rekening bank baru. Anda hanya butuh dua rekening untuk memulai sistem ini.
Rekening | Rekening A (Rekening Gaji & Pribadi) | Rekening B (Rekening Usaha) |
---|---|---|
Uang Masuk | Gaji pokok dari tempat kerja utama. | Semua transferan dari pelanggan/klien usaha sampingan. |
Uang Keluar | Semua pengeluaran pribadi: bayar kos, listrik rumah, makan, hiburan, belanja. | Semua pengeluaran bisnis: beli bahan baku, biaya promosi, transport untuk urusan bisnis. |
Aturan Utama | JANGAN PERNAH pakai uang di rekening ini untuk urusan bisnis. | JANGAN PERNAH pakai uang di rekening ini untuk jajan pribadi. |
Bagaimana cara ‘menggaji’ diri sendiri dari usaha sampingan?
Nah, ini bagian yang paling menyenangkan! Bagaimana cara menikmati hasil jerih payah dari usaha sampingan Anda secara sehat? Caranya adalah dengan “menggaji” diri sendiri dari Rekening B ke Rekening A secara rutin.
Ikuti tiga langkah ini setiap akhir bulan:
Langkah 1: Hitung Profit Bersih Usaha Bulan Ini
Ambil catatan atau mutasi dari Rekening B (Rekening Usaha). Profit Bersih = Total Pemasukan dari Klien - Total Pengeluaran untuk Usaha
Contoh: Pemasukan dari 10 klien konseling Rp 2.000.000. Pengeluaran untuk transport dan cetak materi Rp 300.000. Maka, Profit Bersih Anda adalah Rp 1.700.000.
Langkah 2: Terapkan Alokasi Profit yang Sehat
Eits, jangan langsung ambil semua profitnya! Agar bisnis Anda bisa terus tumbuh, bagi profit bersih tersebut.
- 50% untuk Modal Putar: Biarkan tetap di Rekening B. Ini adalah “darah” bisnis Anda untuk operasional bulan depan. (Rp 1.700.000 x 50% = Rp 850.000)
- 30% untuk Pengembangan: Dana untuk ikut pelatihan, beli alat baru, dll. Biarkan juga di Rekening B. (Rp 1.700.000 x 30% = Rp 510.000)
- 20% untuk Gaji Pribadi: NAH, INI DIA! Ini adalah bagian yang boleh Anda nikmati. (Rp 1.700.000 x 20% = Rp 340.000)
Prinsip alokasi ini sangat penting untuk pertumbuhan. Anda bisa mempelajarinya lebih umum di artikel kami tentang cara mengelola keuntungan usaha.
Langkah 3: Transfer “Gaji” Anda
Setelah mendapatkan angka “Gaji Pribadi” (dalam contoh ini Rp 340.000), transferlah uang tersebut dari Rekening B (Rekening Usaha) ke Rekening A (Rekening Gaji & Pribadi). Kini, uang tersebut bebas Anda gunakan untuk keperluan pribadi.
Apa saja aplikasi yang bisa membantu mengelola ini semua?
Untuk membuat proses ini lebih mudah, manfaatkan teknologi:
- Bank Digital: Aplikasi bank seperti Jago, Blu, atau Jenius sangat membantu karena memiliki fitur “Kantong” atau “Pockets”. Anda bisa membuat banyak pos virtual dalam satu rekening, misalnya “Kantong Modal Putar”, “Kantong Pengembangan”, dll.
- Aplikasi Pencatat Keuangan: Gunakan aplikasi sederhana di HP seperti BukuKas, Money Lover, atau Credibook untuk mencatat setiap transaksi di Rekening Usaha Anda.
Kesimpulan: Jadilah “Direktur” sekaligus “Menteri Keuangan” bagi Diri Sendiri
Manajemen keuangan untuk tenaga kesehatan yang juga seorang pengusaha adalah tentang disiplin dan sistem. Dengan memisahkan rekening dan rutin “menggaji” diri sendiri, Anda mengubah side hustle yang berantakan menjadi sebuah mesin bisnis yang terukur dan profesional.
Anda sudah ahli dalam merawat pasien, kini saatnya menjadi ahli dalam merawat kesehatan finansial Anda sendiri.
Sumber Referensi
- “Profit First” by Mike Michalowicz. Buku bisnis populer yang mempopulerkan metode alokasi profit untuk memastikan keberlanjutan usaha kecil.
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Literasi Keuangan bagi Pelaku UMKM”. Seri edukasi yang menekankan pentingnya pemisahan dan pencatatan keuangan usaha.
Merasa artikel ini adalah jawaban atas kebingungan finansial Anda? Bagikan ke sesama rekan tenaga kesehatan yang juga sedang berjuang membangun usaha sampingannya!
Butuh Bantuan untuk Membuat Artikel Pilar Berkualitas Seperti Ini untuk Blog atau Website Bisnis Anda?
Tim Jariimaji siap membantu Anda. Kami menyediakan jasa penulisan artikel SEO yang informatif, menarik, dan mampu mendatangkan trafik.
Hubungi kami melalui:
- Email: jariimaji@gmail.com
- WhatsApp: 081218150610